Job Vacancy (PT. Inamco)

PT. INAMCO VARIA JASA specializes in the supply, management and development of workforces for the Indonesian mining, energy, and infrastructure development sectors.
We have more than two decades of experience supplying complete workforces or selected work groups to meet the short and long term employment requirements of Major Indonesian and International clients on projects and operations throughout Indonesia.
Our Client, a Leading Mining Company in Papua, urgently requires the following position:INSTRUMENT DESIGNER

Qualification:
· Senior Technical High School or Diploma degree
· At least has 3 (Three) years experience in Design Instrument drawing
· Has experience in Mining Industry, Oil & Gas and Major Construction Projects
· Should has software ability of AutoCAD or drawing software
· Language proficiency verbal and written English.


ELECTRICAL DESIGNER

Qualification:
· Senior Technical High School or Diploma degree
· At least has 3 (Three) years experience in Design Electrical drawing
· Has experience in Mining Industry, Oil & Gas and Major Construction Projects
· Should has software ability of AutoCAD or drawing software
· Language proficiency verbal and written English.

Interested applicants have to be ready to be assigned in Papua job site, please kindly send in detailed resume stating expected salary and availability to


PT. INAMCO VARIA JASA
Jl. Poltangan No. 48Jakarta 12530, IndonesiaPhone : (62-21) 78837610 (Hunting)Fax : (62-21) 78837578Website : www.inamcomanpower.com

Or E-mail : recruitment@inamcomanpower.com

Harus Bagaimana di Hari Pertama Kerja

setelah sekian banyak proses perekrutan, Anda termasuk sebagai orang yang dianggap layak untuk bekerja di perusahaan yang diincar banyak pelamar kerja. Ini merupakan kesempatan baik, masa depan Anda ditentukan mulai dari detik ini. Sementara, ini merupakan teritori baru. Jika Anda tak memiliki kenalan siapa pun di kantor tersebut, apa yang harus dilakukan?

Karena masih baru, impresi tentang siapa dan bagaimana Anda di mata rekan-rekan kerja lainnya terbentuk di hari-hari pertama bekerja. Maka, amat penting untuk Anda menjaga emosi dan cara bersikap. Berikut adalah 6 tips untuk memberikan impresi baik di hari pertama Anda bekerja sekaligus menjaga reputasi profesional Anda.

Tidak datang terlambat.
Jika perusahaan Anda biasanya memberikan pelatihan bagi para karyawan barunya, dan Anda tak tahu kapan dimulainya, ambil lah inisiatif untuk bertanya. Lalu, usahakan datang lebih cepat dari waktu yang ditentukan, untuk memberikan Anda waktu bersiap, mengurangi ketegangan sebelum memulai pelatihan, juga untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin bisa membuat Anda terlihat tidak profesional, misalnya merapikan baju dan riasan.

Pakaian
Usahakan untuk mengingat pakaian apa yang dikenakan para karyawan di sana ketika Anda sedang dalam proses wawancara, lalu perkirakan apakah Anda sudah memiliki pakaian yang seperti itu. Cobalah untuk mengenakan pakaian yang konservatif terlebih dulu, jikapun Anda melihat para pekerja di sana ada yang mengenakan denim. Meski sebagian besar pegawai di sana mengenakan pakaian kasual, akan lebih baik jika Anda bersiap diri dengan mengenakan pakaian yang rapi dan profesional di hari-hari pertama, untuk memberikan kesan baik.

Perhatikan tata krama
Jangan pernah melupakan tata krama, bersikap lah sopan, sapa orang-orang yang berpapasan dengan Anda, jangan lupa untuk berterima kasih kepada orang yang memberikan pelatihan. Kolega Anda mungkin tak akan ingat hal-hal kecil, namun mereka juga tak akan memiliki kesan bahwa Anda pernah berlaku kasar. Karenanya, penting untuk bersikap sopan dan menjaga tata krama. Usahakan untuk tidak terlibat dalam pembicaraan yang bisa menyinggung orang lain, apalagi yang menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras, Anatomi tubuh).

Ikuti aturan
Terkadang ada hal-hal yang pernah Anda pelajari di tempat Anda bekerja dulu yang sebenarnya baik untuk diterapkan di tempat baru. Namun, jika Anda tidak diharuskan untuk langsung membuat gebrakan dan mengubah sistem yang sudah berlaku, jangan coba-coba mengkritik atau berusaha mengubah sistem yang ada. Karena, sikap semacam ini bisa dinilai terlalu sombong, dan memaksa. Jangan berusaha membuat perubahan, apalagi yang mendasar sebelum Anda sudah benar-benar mengerti alur kerja dan aturan yang berlaku di dalam perusahaan. Karena, tak banyak orang yang siap dengan perubahan mendadak. Jika Anda memaksakan ide inovatif terlalu cepat, bisa-bisa rekan kerja Anda menjauh dari Anda. Yang terpenting lagi, jangan pernah bicara negatif tentang siapa pun atau apa pun di tempat itu.

Jangan takut bertanya
Namanya juga anak baru, wajar jika Anda banyak bertanya, kan Anda belum paham. Para pelatih, atasan, dan HRD bisa menilai, jika Anda banyak bertanya berarti Anda memiliki ketertarikan dan keinginan untuk bisa lebih baik dalam pekerjaan baru Anda. Namun, pastikan juga Anda tak banyak bertanya tentang hal-hal yang sudah jelas dan seharusnya sudah Anda ketahui, karena Anda bisa dikira sebagai orang yang lamban dalam belajar. Bisa juga Anda mengkonfirmasi hal-hal kunci yang berhubungan dengan prosedur spesifik mengenai segala hal yang berkaitan dengan produksi. Dengan begini, Anda bisa mengintip gambaran besarnya. Juga, pastikan bahwa para pelatih mengetahui bahwa Anda memerhatikan si pelatih.

Be personable
Tak ada yang bisa berhasil tanpa orang lain. Maka, pastikan Anda dinilai sebagai orang yang sosial. Orang yang supel bisa dinilai sebagai pekerja yang efisien. Usahakan untuk selalu menyapa hangat para kolega, menjabat tangannya dengan erat. Intinya adalah untuk menunjukkan kehangatan pribadi Anda dan kepercayaan diri. Namun, orang yang terlalu percaya diri berlebihan dan over friendly juga tak enak dijadikan teman. Ambil waktu untuk meresapi kultur perusahaan sebelum membuat Anda jadi bagian di dalamnya.

Tips ini membantu Anda untuk meninggalkan impresi baik di hari pertama, namun jangan terlalu memfokuskan energi Anda untuk menunjukkan eksistensi diri di hadapan atasan Anda. Yang lebih penting adalah Anda mendengarkan dan belajar agar bisa mendapatkan dan mengerti kondisi kantor.

Salary Negotiations

*When to do it? Most of the time, this only comes up at the end of an interview or in the second or third interview. The reason being that it only becomes a discussion point when both parties are pretty sure they will be working together. So don't bring it up prematurely until you get a good feel that you have the employer very interested in you, or they bring it up first!
*Being prepared and having information is vital in negotiating your salary and other terms of your employment. You should note that employment negotiations are not like bartering or buying a car. You may end up working with your negotiator on a daily basis if things go well, so even though you'll want the best deal possible, you should proceed in a diplomatic manner.
*
Figuring out where you stand relative to other candidates for that position is vital to your negotiation strategy. If you're at the final interview and feel you're top in the running for the position, you should be able to negotiate according to your terms. If, however, you know you're only one in a pool of potentials, salary terms could be the deciding factor in hiring you, so think carefully before you aim too high.
*Lie during your negotiations and you have a potential of getting caught and losing all your credibility. Even if you get hired, you will jeopardize your future career as the employer knows that you had lied. Always be prepared; determine which areas may be problematic before you get to the negotiating table. Practise on your negotiation arguments.
*During negotiations, consider the value of the whole package and not just your salary. Be creative about making tradeoffs to increase the value of the entire compensation and benefits package, for example, flexi-working hours, stock options, annual leave, medical coverage, etc. You may be able to trade something rigidly regulated (ie, pay level) in the company for something with which the company is more flexible (ie, working hours).
*Don't approach negotiations with the objective of winning a game. Take control of your competitive streak in case your drive to win clouds your ultimate goal, which is to get the job for the right compensation. Even if you win the negotiations, make sure you leave the interviewer with a sense of "win-win" - getting your talent and skills for a fair rate.
*Salary negotiations are essentially the prelude to your career in that company. How you manage your initial contact via the negotiations will be the start point of how you will be perceived in that company. If you negotiated effectively, you can start your new job confidently knowing you've achieved the best deal for both you and the company. Further, there will be increased opportunities for negotiations of your package in the future if you excel at your job.

Negosiasi Gaji

Setelah tahap interview akhir biasanya dilanjutkan dengan negosiasi gaji. Hal ini merupakan tantangan tersendiri dan termasuk hal yang sangat penting untuk karier kita. Biasanya perusahaan mempunyai standar gaji dalam bentuk range. Dalam negosiasi, yang perlu diperhatikan bahwa kita memperoleh range yang tertinggi dan mempunyai benefit lain seperti tunjangan kesehatan, bonus atau pun informasi mengenai peninjauan gaji berkala atau pun peninjauan setelah masa percobaan.

Sebelum wawancara disarankan untuk memperoleh informasi mengenai range gaji yang mungkin ditawarkan. Informasi gaji dapat dilakukan dengan mencari tahu pada kolega yang telah bekerja di perusahaan tersebut atau di perusahaan lain yang mempunyai industri dan skala perusahaan yang sama. Cara lain dengan mencari informasi di institusi yang skala berkala mengelurakan hasil survey mengenai gaji baik melalui internet, asosiasi profesi atau pun media lainnya. Setelah memperoleh informasi, tentu saja mudah bagi kita untuk menyebut range angka pada saat interview dan tentu saja dapat diutarakan bahwa angka itu masih negotiable. Hal ini jauh lebih baik, bila kita menyerahkan masalah ini kepada perusahaan, karena pada kenyataannya banyak dari pelamar tidak dapat menyebut angka gaji yang diharapkan.

Pada saat wawancara, tidak disarankan untuk langsung menolak penawaran yang jauh di bawah standar yang kita inginkan. Ucapkan terima kasih atas penawarannya dan tanyakan apakah ada benefit lain dapat diperoleh. Bila kita masih mau pertimbangkan, disarankan untuk meminta waktu untuk berpikir 1 atau 2 hari sebelum menolak. Tetapi kalau sudah jelas kita tolak, ucapkan terima kasih dan hindari untuk putus hubungan sama sekali.

Arisan Bogem Periode Pertama

Tak terasa (walaupun terasa lama) arisan bogem periode pertama sudah hampir selesai,tinggal sekali pembukaan lagi besok pada awal bulan juni.arisan yang jumlahnya cuma 100 ribu rupiah selama ini berjalan cukup meriah.sudah satu setengah tahun akhirnya sampai juga ke peserta terakhir yang dapat yaitu saudara Febri,karena peserta arisan sebanyak 19 orang tiap bulan hanya di buka satu jadi lama selesainya.
untuk pembukaan pertama kali yang dapat saudara soni prabowo dan untuk yang terakhir yang giliran adiknya febri.(kok bisa ya).
untuk arisan periode kedua akan tetap di laksanakan setiap awal bulan,cuma besarnya berapa dan mau di buka berapa belum di tentukan,mungkin nanti pada bukaan arisan terakhir akan di bicarakan masalah ini,dan belum tentu peserta periode pertama bisa ikut semua karena sekarang aja ggak semua anggota bogem tinggal di mampang,jadi gak setiap pembukaan arisan bisa hadir karena ada yang pindah ke bekasi,tangerang,batam bahkan ada yang keluar kerja dan sekarang tinggal di kampung mulai usaha baru.
jadi untuk anggota bogem kita tunggu arisan seri kedua dan berapa peserta yang ikut arisan,mungkin berkurang atau bisa juga malah bertambah pesertanya . semoga saja bertambah
amiiiiiinnnnnnnnnn.........

Rasa Percaya Diri

Percaya diri memegang peranan sangat penting dalam keberhasilan seseorang. Kita bisa melewatkan berbagai kesempatan bagus jika kita tidak percaya diri. Krisis percaya diri adalah salah satu penghambat terbesar dalam bertindak. Bukan hanya ragu bertindak, bahkan tidak bertindak sama sekali.
Seseorang yang percaya diri, dia tidak akan peduli bagaimana karya orang lain atau apa yang dilakukan oleh orang lain, karena dia sendiri merasa mampu berbuat yang sama atau yang lebih baik. Orang yang percaya diri akan mampu mengakui kehebatan orang lain dalam satu bidang, sebab dia yakin bahwa dia juga memiliki suatu kelebihan dibidang lain.
Bila seseorang tidak memiliki rasa percaya diri maka dia akan merasa kalah sebelum perang/melakukan sesuatu,apalagi bila akan melakukan interview dalam melamar pekerjaan,rasa percaya diri sangat di perlukan.
Tapi bila sudah memiliki rasa percaya diri jangan juga terlalu over/terlalu percaya diri karena akan menimbulkan rasa sombong dan bisa menjadi bumerang pada diri sendiri,selain itu menjadikanya tidak bisa menghargai dan menghormati orang lain sehingga malah di kucilkan teman atau sahabatnya.
Yang penting ialah janganlah kita menjadi sombong. Percaya diri berbeda dengan sombong. Orang yang tidak percaya diri sering menuding orang yang percaya diri dengan sombong, padahal keduanya berbeda. Sombong adalah merasa dirinya lebih baik dari orang lain, sementara percaya diri ialah yakin bahwa dirinya memiliki potensi luar biasa pemberian Allah.